Jangan takut lapar, anakku. Lapar membuatmu merasakan kesulitan banyak orang, kenyang hanya akan membuatmu memikirkan dirimu sendiri
Jangan takut rasa sakit, anakku. Takutlah mati rasa
Jangan takut tidak punya teman, anakku. Teman menunjukkan apa yang mau kau lihat, musuh menunjukkan apa yang harus kau lihat
Jangan takut hujan, anakku. Hujan membantumu mengingat rumah tempatmu memulai perjalanan sejauh apa pun kau berada sekarang
Jangan takut terlambat, anakku. Takutlah menyesal
Jangan takut gelap, anakku. Gelap membantumu merasakan apa yang selama ini tidak bisa dan tidak mau kau lihat dengan mata
Jangan takut pagi, anakku. Setiap kau merasa berhasil mengalahkan malam, pagi akan menertawakanmu dari belakang lalu membawamu tidur
Jangan takut tuhan, anakku. Ia adalah pengasih tanpa batas
Jangan takut sekolah, anakku. Sampai umurmu nanti belasan, itu adalah satu-satunya kesempatanmu mendapatkan uang jajan. Lagi pula kami lebih peduli dengan isi kepalamu dibanding angka-angka di buku raportmu itu
Jangan takut preman, anakku. Mereka makan dari rasa takutmu
Jangan takut kehilangan, anakku. Takutlah kau tidak punya apa-apa lagi untuk dihilangkan
Jangan takut kalah, anakku. Takutlah menang dengan berbuat salah
Jangan takut tersesat, anakku. Kau akan melihat lebih banyak hal selama kau mencari jalan pulang
Jangan takut bicara, anakku. Diam tidak akan membawamu ke manapun
Jangan takut polisi, anakku. Gagasan tidak bisa ditangkap atau dipukuli
Jangan takut istri, anakku. Biarlah itu jadi bagian ayahmu
Jangan takut rasa sakit, anakku. Takutlah mati rasa
Jangan takut tidak punya teman, anakku. Teman menunjukkan apa yang mau kau lihat, musuh menunjukkan apa yang harus kau lihat
Jangan takut hujan, anakku. Hujan membantumu mengingat rumah tempatmu memulai perjalanan sejauh apa pun kau berada sekarang
Jangan takut terlambat, anakku. Takutlah menyesal
Jangan takut gelap, anakku. Gelap membantumu merasakan apa yang selama ini tidak bisa dan tidak mau kau lihat dengan mata
Jangan takut pagi, anakku. Setiap kau merasa berhasil mengalahkan malam, pagi akan menertawakanmu dari belakang lalu membawamu tidur
Jangan takut tuhan, anakku. Ia adalah pengasih tanpa batas
Jangan takut sekolah, anakku. Sampai umurmu nanti belasan, itu adalah satu-satunya kesempatanmu mendapatkan uang jajan. Lagi pula kami lebih peduli dengan isi kepalamu dibanding angka-angka di buku raportmu itu
Jangan takut preman, anakku. Mereka makan dari rasa takutmu
Jangan takut kehilangan, anakku. Takutlah kau tidak punya apa-apa lagi untuk dihilangkan
Jangan takut kalah, anakku. Takutlah menang dengan berbuat salah
Jangan takut tersesat, anakku. Kau akan melihat lebih banyak hal selama kau mencari jalan pulang
Jangan takut bicara, anakku. Diam tidak akan membawamu ke manapun
Jangan takut polisi, anakku. Gagasan tidak bisa ditangkap atau dipukuli
Jangan takut istri, anakku. Biarlah itu jadi bagian ayahmu
Bhagavad Sambadha